Dunia_Ciebeck

Welcome to My Blog
Instagram : @indri_ciebeck
Youtube : Dunia Ciebeck

Sabtu, 16 April 2016

KELUH KESAH PARA PENCARI KERJA

Di era globalisasi saat ini mencari kerja itu susah sekali. Keluhan demi keluhan di tuturkan oleh para pencari kerja. Padahal pendidikan semakin maju bahkan bakat-bakat mereka sudah cukup. Tapi tetap saja banyak yang menganggur. Dimana letak kesalahan, apakah kesalahan ini datang dari pemerintah, dari penyelenggara penyedia kerja atau dari si pencari kerja itu sendiri.

Beberapa keluhan yang di keluhakan para pencari kerja adalah letak pada syarat kualifikasi calon calon karyawan. Contoh kuliafikasi yang diinginkan dari perusahaan yang mencantumkan kualifikasi seperti berikut : 

1.  Pria/wanita
2.  Umur maksimal 25 tahun
3.  Pendidikan min D3/S1 Semua jurusan
4.  Berpengalaman min 3tahun dibidangnya.
Yang tidak memenuhi persyaratan tidak kami proses.

 Bagaimana pandangan mereka soal kualifikasi Pendidikan D3/S1 tapi harus berpengalaman min 3 tahun dibisangnya. Hal tersebut membuat orang menjadi bingung. Bagaimana dengan mereka yang baru lulus D3/S1 tapi belum berpengalaman kerja dibidangnya. Atau sebalikanya yang sudah berpengalaman kerja tapi pendidikan tidak mencapai D3/S1. Semua ini akan membuat orang-orang yang mencari kerja tersebut berfikir berkali-kali bahkan ada yang megurungkan niatnya. 

Bahkan ada tambahan kualifikasi yang menyinggung fisik seperti tinggi badan. Bisa diterima jika yang mencari kualifikasi tinggi itu dibidang SPG, kasier, pelayan toko, model. Hal hal yang mengenai menarik pelanggan itu wajar, yang tak wajar adalah yang dicari operasi produksi atau kerja yang menurut nalar tak harus memerlukan fisik sebagai tolak ukur, kini mulai menerapkan kualifikasi fisik, hal tersebut membuat bertanya-tanya, kenapa harus berbelit-belit. Jika orang itu memenuhi kualifikasi fisik tapi tak mampu bekerja, apakah itu membantu perusahaan?? Terus bagaimana jika orang tersebut memang tidak memenuhi kualifikasi fisik tapi dia mampu bekerja bahkan berpengalaman. Bukannya itu sangat disayangkan, bagaimana nasib mereka yang mempunya kekurangan fisik tersebut? Apa itu adil? Apa itu hanya permainan perusahaan yang mempersulit kualifikasi agak tak banyak yang berminat. Sungguh itu akan membunuh kemampuan seseorang.

Lowongan kerja memang banyak tapi orang-orang yang mencari kerja juga banyak, bahkan lebih banyak yang mencari kerja. Orang orang yang masih membutuhkan perkerjaan pun semakin meningkat. Hal itu menjadikan orang akan melakukan apapun untuk bisa bekerja. Masalah kesulitan kerja itu dimanfaatkan oleh oknum-oknum yang menjadikan semua ini sebagai bisnis mereka. Contoh melalui jasa penyaluran yang menyalurkan calon karyawan. Penyaluran yang tidak gratis harus membayar, bahkan tak sedikit yang ditawarkan bahkan bisa jutaan. Dengan iming-iming bisa langsung kerja. Banyak orang yang tergiur tergiur karena bagi mereka bisa kerja. Tapi tak sedikit dari oknum itu yang tak melakukan penipuan. Banyak penipuan yang mengatas namakan perusahan untuk melakukan bisnis penipuan kerja. Bayangkan saja jika orang-orang yang harusnya mencari kerja untuk mendapatkan uang tapi harus mengeluarkan uang, bagaimana jika dari mereka tidak mempunyai uang, mereka tidak bisa mendapatkan kerja? Bahkan banyak perusahaan yang bekerjasama dengan oknum tersebut, jika melamar pekerjaan langsung tanpa oknum itu tidak diterima kerja. Terus bagaimana nasib mereka yang mempunyai kempuan tapi dimatikan oleh orang-orang yang tak bertanggung jawab?

 TOLONG DIPERHATIKAN!! Jeritan kami sebagai orang-orang yang mencari kerja. Sebagai perusahaan yang membuka lapangan kerja lebih bijaksana, perhatian kyang membuka lapangan kerja lebih bijaksana, perhatian kemampuan calon karyawan anda. Lebih baik jika tes kerja lapangan apakah dia mampu bekerja atau tidak jangan pandang fisik jika memang pekerjaan itu memerlukan kemampuan bukan fisik. Dan tolong penyedia lapangan kerja lebih baik jika tidak bekerja sama dengan penyalur, anda akan lebih tahu seberapa kemampuan kerja karyawan anda. Mau bekerja di persulit dan bebelit sekali. Kami tahu jika tidak diadakan kualifikasi ketat akan mengakibatkan pembludakan para pendaftar. Tapi setidaknya kualifikasi sesuai kebutuhan, kemampuan dan yang adail bijaksana.


Semoga pemerintah dan penyedia lapangan kerja bisa mengevaluasi dengan bijaksana dan bisa membantu rang-orang yang bernasip seperti kasus ini. Terimakasih……

Tidak ada komentar:

Posting Komentar